Uji Kompetensi Guru (UKG) sudah dimulai sejak tanggal 9 November kemarin, berbagai pengalaman dari Bapak/Ibu guru yang telah mengikuti U...
Uji Kompetensi Guru (UKG) sudah dimulai sejak tanggal 9 November kemarin, berbagai pengalaman dari Bapak/Ibu guru yang telah mengikuti UKG tersebut bermacam-macam, baik yang diceritakan melalui media sosial, melalui telepon, dan senda gurau di sekolah mereka.
Begitu antusiasmenya mereka, terutama bagi Bapak/Ibu Guru honorer yang dalam catatan sejarah baru pertama kali mereka diuji menjadi guru. Tersiar kabar, banyak guru-guru yang asal-asalan mengerjakan soal, ada juga guru yang serius, dan ada juga guru yang layaknya mengikuti tes calon pegawai dengan tiada henti belajar dan mendownload contoh-contoh soal UKG.
"Tidak ada guru yang mengeluh setelah mengikuti UKG, mereka hanya merenungi keterbatasan kemampuan mereka. Dan, ternyata UKG menjadi pembelajaran berharga dengan soal-soal yang sesuai jenjang pelajaran yang diampunya-
UKG menjadi Inspirasi Bagi Guru Indonesia"
Berdasarkan kisah di atas, tentunya dapat sama-sama kita tarik kesimpulan bahwa Uji Kompetensi Guru (UKG) ini pada hakikatnya adalah Uji Kompetensi Siswa dari guru yang di-UKG. Jika nilai guru tersebut rendah dan asal-asalan menjawab soal, maka murid-muridnya pun saat ujian nanti yakin seperti demikian.
Jadi, dengan berdasar atas itu semua pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selayaknya mulai bercermin dengan jeli, jika guru yang serius mengerjakan soal sehingga mendapat nilai maksimal apakah hanya ingin dipajangkan saja? Kemudian, bagi bapak/Ibu guru yang tidak serius kemudian menganggap remeh UKG tersebut, apakah juga tidak ada pembinaan serta menanggung konsekuensi dari perbuatannya tersebut? ataukah UKG ini hanya proyek untuk menghabiskan keuangan negara???
Selamat Merenung,
Selamat Mengikuti UKG dengan sungguh-sungguh.
Demikian hasil pantauan www.InfoEdukasi.Net tentang UKG 2015

COMMENTS