JAKARTA - Penghasilan yang lumayan besar akan dinikmati para guru garis depan (GGD). Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidi...
JAKARTA - Penghasilan
yang lumayan besar akan dinikmati para guru garis depan (GGD). Direktur
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2-TK) Ditjen Pendidikan
Menengah (Dikmen) Sumarna Surapranata menjelaskan, untuk GGD angkatan
pertama berjumlah 798 orang. Mereka berstatus CPNS baru dengan
menggunakan kuota pengangkatan 2014 lalu.
Pranata mengatakan sebagai guru di daerah
terpencil, terdepan, dan tertinggal, mereka dijamin urusan
penghasilannya. “Supaya mereka tenang mengajarnya,” kata Pranata di
kantornya, kemarin (1/6).
Dia lantas merinci beberapa pos
penghasilan guu peserta program GGD tadi. Sebagai abdi negara, mereka
mendapatkan gaji pokok PNS golongan 3-A. Angkanya sekitar Rp 2,5 juta
per bulan. Karena masih berstatus CPNS, mereka baru mendapatkan 80
persen gaji pokok.
Penghasilan berikutnya adalah tunjangan
guru di daerah khusus sebesar Rp 1,5 juta per bulan. Kemudian, peserta
program GGD ini juga mendapatkan tunjangan kinerja daerah (TKD) yang
jumlahnya bervariasi di setiap daerah.
“Ada bupati yang bilang menyiapkan TKD
untuk guru hingga Rp 2 juta per bulan,” kata pejabat yang hobi
mendengarkan musik klasik itu, yang dikutip dari JPNN.
Guru peserta GGD ini juga berhak
mendapatkan tunjangan profesi guru (TPG). Namun tunjangan ini ditunda
dulu hingga guru peserta GGD berstatus PNS, bukan CPNS. Untuk bisa CPNS
harus mengikuti pendidikan prajabatan di daerah masing-masing.
Diperkirakan setelah Lebaran nanti mereka sudah banyak yang berstatus
PNS.
Besaran TPG merujuk pada gaji pokok yang
diterima masing-masing guru. Maka jika ditotal secara keseluruhan,
penghasilan atau gaji guru peserta GGD bisa mencapai Rp 8 juta bahkan
lebih.
Kompensasi gaji ini wajar, karena mereka
mengajar di daerah yang sulit terjangkau. Di tahun pertama ini guru
peserta GGD disebar di Provinsi Aceh, NTT, Papua, dan Papua Barat.
Tahun depan Pranata mengatakan akan
adalagi program rekrutmen GGD. Bisa jadi menggunakab kuota CPNS baru
tahun ini. “Pemerintah harus hadir hingga di pelosok negeri. Sesuai
dengan nawa cita Presiden Jokowi," tuturnya. (wan/dio)
COMMENTS