HUT PGRI KE- 69 DAN HARI GURU NASIONAL 2014:

Sebuah Keterpaksaan Dalam Mewujudkan  Revolusi Mental Bangsa Oleh : Usman Jayadi “The mediocre teacher tells. The good...


Sebuah Keterpaksaan Dalam Mewujudkan Revolusi Mental Bangsa


Oleh : Usman Jayadi

“The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates.  The great teacher inspires.”(Guru yang sedang-sedang saja memberitahukan. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang ulung mendemonstrasikan. Dan Maha guru itu menginspirasi) ~ William Arthur Ward

SEMBILAN PULUH SEMBILAN hari setelah kemerdekaan bangsa ini, para pejuang pendidikan bangsa bersepakat untuk menghapus organisasi pendidikan dari berbagai latar belakang, perbedaan agama, politik, daerah, suku, dan sosial budaya. Pada kongres yang dilaksanakan di Surakarta pada tanggal 24 dan 25 November 1945 para guru yang aktif mengajar dan para pensiunan pengajar yang aktif berjuang berkomitmen untuk memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tepat seratus hari kemerdekaan bangsa ini, tanggal 25 November 2013 dari hasil kongres disepakati Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan. Sebagai penghormatan penuh pemerintah terhadap perjuangan guru demi kemerdekaan Negara ini, melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 hari lahir PGRI yaitu tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.
Menilik realitas perjuangan kaum pendidik masa itu, ada 3 (tiga) catatan berharga yang merupakan hasil dari kongres pertama PGRI waktu itu: (1) Mempertahankan dan menyempurnakan kehidupan bangsa; (2) Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan; dan (3) Membela hak dan nasib buruh pada umumnya, guru pada khususnya.
Berdasarkan sejarah lahirnya PGRI dan Hari Guru Nasional, serta hasil kongres I (pertama) di atas, dapat disimpulkan bahwa PGRI adalah organisasi perjuangan, profesi, dan tenagakerjaan, berskala nasional yang bersifat (1) Unitaristik, tanpa mmemandang perbedaan ijzah, tempat bekerja, kedudukan,suku, jenis kelamin, agama, dan asal usul; (2)      independent, yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai pihak; (3)  non partai politik, bukan partai politik, tidak terkait dan atau mengikat diri pada kekuatan organisasi/partai politik manapun.
Sedangkan tujuan PGRI adalah Mewujudkan cita-cita Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mempertahankan, mengamankan, serta mengamalkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945; Berperan aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya; Berperan serta mengembangkan sistem dan pelaksanaan pendidikan nasional; Mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya; serta menjaga, memelihara, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat guru melalui peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.
Dari masa ke masa, guru memang menjadi sasaran pembicaraan. Menjadi sorotan publik dengan berbagai masalah dan dilema. Dan, seiring berjalannya waktu guru pun semakin berani melakukan aksi menuntut sesuatu, bukan untuk sebuah prioritas dari tujuan semestinya. Namun, hal ini terjadi karena beberapa masalah penting yang selayaknya diperhitungkan dan dipertanggungjawabkan pemerintah. Sebuah kebijakan yang seakan-akan memperkosa citra guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya untuk mendidik anak bangsakemudian menghantam profesi guru dengan upah tinggi melalui sertifikasidengan tuntutan yang luar biasa. Akan tetapi, ketidakadilan dalam pemerataan peran dan fungsi guru itu sendiri pun terkadang terabaikanSebagai contoh, Guru Honorer yang sekian tahun mengabdi tidak dianggap sebagai guru padahal pengabdian dan jerih payahnya sama, bahkan melebihi guru yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil. Dan, yang lebih memprihatinkan lagi, profesi guru terkadang dipojokkan dengan masalah mental anak bangsa yang terdidik dari lingkungan keluarga tanpa pengawasan akhlak yang sempurna.
Untuk itu, melalui peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2014 dan HUT PGRI ke-69, guru Indonesia dengan sayup-sayup keterpaksaan menantang, memproklamirkan, dan mengkampanyekan diri kepada  pemerintah dan seluruh warga Negara Indonesia, akan siap Menguatkan Peran Strategis dalam Mewujudkan Revolusi Mental Bangsa Melalui Kode Etik.
Kode etik yang dimaksud adalah Kode Etik Guru yaitu: (1) Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila; (2) Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing–masing; (3) Guru mengadakan komunikasi  terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan; (4) Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik–baiknya bagi kepentingan anak didik; (5) Guru memelihara hubungan dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan; (6) Guru secara sendiri–sendiri dan atau bersama–sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya; (7) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan; (8) Guru bersama–sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengabdiannya; (9) Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan.
Terwujudnya kesembilan kode etik di atas, maka revolusi mental bangsa akan terwujud pula melalui Kurikulum 2013 yang digagas pemerintah dengan tujuan untuk mempersiapkan generasi 2045, yaitu generasi yang mampu berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian mulia, dan cinta pada tanah air, serta bangga menjadi orang Indonesia.
Mampukah semua itu akan terwujud? Akankah semuanya hanya menjadi iklan saja? atau, benar-benar sanggupkah guru-guru Indonesia merefleksikannya? Pasti terwujud, jika urusan guru tidak dicampuradukkan dengan urusan yang lain. Pasti nyata, jika guru didedikasi dengan sebaik-baiknya dan tidak disibukkan dengan kegiatan pendataan yang semakin carut-marut. Dan, pasti bisa jika guru tidak ditekan untuk melakukan rutinitas yang membuatnya lupa untuk urusan tanggungjawabnya. Bukan disibukkan dengan pelatihan Kurikulum yang tertekan, bukan pula dengan kurikulum yang terpaksakan. Sehingga ruh keguruan, tidak lagi menjadi alat percobaan, melainkan menjadi kebanggaan dan kehormatan.
Mengakhiri tulisan ini, sebagai pesan berharga dan renungan untuk rekan-rekan guru semua, ada baiknya kembali kita refleksikan hasil Kongres PGRI ke-6 diadakan di Malang pada tanggal 24-30 November 1952 dengan hakikat pengabdian kita dalam mewujudkan cita-cita luhur pertiwi tercinta, (1) Membangun rakyat dari kegelapan, sebagai penyuluh dan pembimbing bangsa. (2) Insyaf akan kewajibannya, mendidik dan mengajar para putra-putri bangsa. (3) Membangun jiwa sebagai kekuatan Negara.
Akhirnya, dengan semangat membara, desahan napas penuh pengabdian, dengan linangan air mata penghormatan, terimalah persembahan anak-anak kita di hari yang bersejarah ini dengan ucapan do’a yang tersirat dalam bait lagu Indonesia Raya, “Bangunlah jiwanya (guru), bangunlah raganya (guru) untuk Indonesia Raya…” meskipun tuntutan pemerintahan yang baru seakan-akan menjadi dilema yang harus kita tunaikan.
Selamat HUT PGRI ke 69 dan Hari Guru Nasional Tahun 2014di jiwaku Indonesia, di ragaku Mendidik anak bangsa, di do’aku Indonesia Jaya.

COMMENTS

Nama

Bapertarum,2,Berita,64,Berita Hari Ini,48,Berita Umum,8,BOS,1,CPNS,55,Dapodikdas,4,Duka Pendidikan,6,Dunia Kampus,10,Dunia Sekolah,5,Guru Pembelajar,1,Info CPNS 2016,11,Info Guru,45,Info Honorer K2,92,info Lainnya,8,Info Lomba,4,Info Madrasah/Sekolah,7,Info Penting Pendidikan,112,Info Sekolah,9,Info Unik,6,Inspirasi,18,IPTEK,5,Kebijakan,4,Kegiatan Pendidikan,76,Kemenag,30,Kurikulum,5,Opini,3,Pendidikan Tinggi,1,Pengetahuan Umum,11,PPDB,5,prestasi,13,Program Indonesia Pintar,2,PUPNS,8,Sains,10,Sejarah,2,Sekolah Lima Hari,4,Sertifikasi,10,terbaru,39,Tokoh Inspiratif,16,Ujian Nasional,40,UKG,15,
ltr
item
Info Edukasi: HUT PGRI KE- 69 DAN HARI GURU NASIONAL 2014:
HUT PGRI KE- 69 DAN HARI GURU NASIONAL 2014:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6Kq5pp2TwTdVWgrIat9WuRyv0dAU2pfL6LWQPnNJ4ExaWRSIYsp8MWWJmtQ-W0lrw1iTpuuHACMNm7ucSF1MfL80F0wRMXpexTvxT06webUBOcr8txM1bi1DUZr_UJ07K0yMbTm3qtEaT/s1600/15599658279_18096f1ff5.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6Kq5pp2TwTdVWgrIat9WuRyv0dAU2pfL6LWQPnNJ4ExaWRSIYsp8MWWJmtQ-W0lrw1iTpuuHACMNm7ucSF1MfL80F0wRMXpexTvxT06webUBOcr8txM1bi1DUZr_UJ07K0yMbTm3qtEaT/s72-c/15599658279_18096f1ff5.jpg
Info Edukasi
https://in-edukasi.blogspot.com/2014/11/hut-pgri-ke-69-dan-hari-guru-nasional.html
https://in-edukasi.blogspot.com/
https://in-edukasi.blogspot.com/
https://in-edukasi.blogspot.com/2014/11/hut-pgri-ke-69-dan-hari-guru-nasional.html
true
1123788036373191495
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy