REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian agama mengirimkan edaran kepada Madarasah untuk tetap menggunakan Kurikulum 2013. Imbauan ini dit...
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian agama mengirimkan edaran kepada Madarasah untuk tetap menggunakan Kurikulum 2013. Imbauan ini ditujukan untuk menghindari kebingungan di tingkatan madrasah.
Selain itu, penggunaan kurikulum ini akan diberlakukan hingga keluarnya keputusan Kemendikbud mengenai intruksi yang lebih teknis tentang makna Evaluasi Kurikulum 2013. “Kami menunggu kepastian dari pak mendikbud, tentang makna spesifik dari penghantian sementara Kurikulum 2013,” ujar Direktur Jendral Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin kepada Republika, Selasa (10/12).
Kamaruddin mengaku, Kemenag masih belum mamahami secara pasti makna dari penghentian sementara tersebut. Menurut dia, makna penghentian sementara atau evaluasi ini bisa bermakna penghentian semua aktivitas terkait pelaksanaan Kurikulum 2013 termasuk pelatihan guru dan pembelian buku yang masih diproyeksikan pada tahun 2015.
“Apa itu berarti maknanya berhenti secara total, tidak kembali ke kurikulum 2013 atau apa? kami menunggu itu,”’ ujarnya.
Dia menjelaskan, Kemenag tidak bermaksud untuk mengambil langkah yang bertentangan dengan semangat Kemendikbud. Namun langkah melanjutkan kurikulum 2013 tetap dia laksanakan untuk menghindari kebingungan lembaga pendidikan khususnya madrasah.
“Sambil kami menunggu, kami juga telah mengirimkan surat secara resmi ke mendikbud untuk menanyakan perihal tersebut. Sambil menunggu keputusan mendikbud keluar, kami meminta kepada madrasah untuk jalan saja terus melaksanakan Kurikulum 2013,” ujar dia.
Dia meminta kepada Madrasah untuk tetap menjalankan kurikulum 2013 seperti biasa hingga lahirnya surat keputusan terbaru. “Jalan aja dulu apa adanya, tidak usah bingung dengan apa yang terjadi. Sampai menunggu pemberitahuna lebih lanjut,” ujarnya.
sumber:
COMMENTS